Hari yang di nanti-nanti pun tiba. Putri bergegas menuju sekolah untuk berkumpul dengan teman-temannya. Mereka akan pergi ke Puncak untuk merayakan perpisahan bersama-sama. Sebelum berangkat menuju puncak, mereka berkumpul terlebih dahulu untuk menunggu temannya yang belum datang.
“Put, nanti di bus aku duduk sebelah kamu yah ?” Kata Dilla
“Hmm… iyah, Dill” Jawab Putri
Setelah semuanya sudah datang. Putri dan teman-temannya pun menaiki bus yang sudah terparkir di depan sekolah. Dan setelah semuanya sudah mendapat tempat duduk. Bus pun di berangkatkan.
“Put, Dill, nanti sesampainya di Puncak, kita satu kamar bersama Astrid yah?” Sahut Mita dari bangku depan
“Iya, Mit” Kata Putri
Putri, Dilla, Astrid dan Mita adalah teman dekat. Mereka selalu bersama-sama. Mereka pun bersaing secara sehat untuk menjadi juara di kelas. Walaupun mereka memiliki sifat yang berbeda-beda, tetapi mereka adalah teman yang kompak dan akrab.
“Hore… Hore… Hore..” Teriak anak-anak karena telah sampai Villa
“Akhirnya kita sampai juga yah” Kata Dilla
“Sejuk sekali di sini” Sahut Astrid
“Kita cari kamar yuk ?” Kata Mita sambil menarik tangan Astrid
Sesampinya di Villa, Anak-anak pun langsung bergegas menuju ke Atas untuk mencari kamar.
“Anak-anak silakan kalian mencari kamar kalian masing-masing. Satu kamar terdiri dari 5 orang. Villa sebelah kanan untuk siswa putri dan sebelah kiri untuk siswa putra” Teriak Pak Puji selaku guru pembimbing dan wali kelas mereka
“Ayo Put, Dill, kita ke kamar. Aku dan Astrid sudah menemukan kamar yang pas untuk kita” Sahut Mita sambil menarik Putri
“Iya-iya Mit, tapi…” Kata Putri terpotong oleh Mita
“Sudah ayo cepat, Astrid sudah menunggu di sana” Sambar Mita
“Tapi Mit, kita lagi asik menikmati pemandangan di sini” Sahut Dilla dengan bawelnya..
“Sudah kita rapihkan dulu saja barang-barang kita, nanti kita lanjutkan menikmati Pemandangannya” Kata Mita
“Bener apa kata Mita, Dill. Ayo kita ke kamar dulu” Jelas Putri
***
Tepat pukul 7 malam, setelah makan malam. Anak-anak pun berkumpul kembali di Aula yang ada di Villa tersebut. Kita berkumpul untuk melihat jadwal kegiatan selama kita berada di Puncak. Setelah melihat jadwal kegiatan, anak-anak pun kembali menuju kamarnya masing-masing. Terdengar suara canda dan tawa di kamar yang di tempati oleh Putri, Dilla, Astrid, dan Mita. Mereka sedang bercerita mengenai masa-masa mereka kecil dulu. Ternyata Putri membawa kado Khusus untuk Astrid, Dilla dan Mita.
“Teman-teman aku bawakan kado khusus untuk kalian” Kata Mita
“Wow… Asik nih dapat kado dari Putri” Sahut Astrid
“Ini buat kamu As yang berwarna Merah” Kata Putri sambil memberi kado kepada Astrid
“Ah, senangnya. Makasih Putri” Jawab Astrid sambil menerima kado dari Putri
“Nah, ini buat kamu Dill yang berwarna biru” Kata Putri sambil memberi kado berwarna biru ke Dilla “Dan ini kado berwarna kuning untuk kamu Mita” Sambung Putri
“Makasih banyak putri” Teriak Dilla dan Mita
“Sekarang, kalian buka kadonya. Dan jangan lupa sampahnya di buang di tong sampah yah. Hehe…” Canda Putri
“Ya iya lah di buangnya di tong sampah masa di kolong kasur” Balas Dilla
Mereka pun tertawa dengan senangnya. Hingga larut malam mereka masih saja asik bercanda dan tertawa. Sampai akhirnya mereka di tegur oleh Pak Puji dan teman lelaki mereka.
***
Pagi harinya. Mereka pun bersiap-siap untuk merayakan acara perpisahan. Dengan semangat mereka bergegas menuju Aula. Sambil mendengarkan sambutan-ambutan dari kepala sekolah dan walikelas. Putri bertanya kepada Dilla, Astrid dan Mita
“As, Dill, Mit kita kan akan berpisah, apa mungkin kita akan bertemu lagi ? Soalnya Astrid akan pindah ke luar kota, sedangkan kamu Mit, kamu ingin pindah rumah” Kata Putri
“Put, tidak usah takut walaupun Astrid dan Mita akan pindah, tapi kita masih bisa kok berhubungan, kita kan bias telepon, atau sms atau kita bias lewat jarring social” Jawab Dilla
“Benar itu Put” Sambar Astrid
“Iyah benar itu Put, kita masih bias berhubungan kok dan kita tetap menjadi teman sampai kapan pun, walaupun jarak memisahkan kita, tapi kita masih dapat berhubungan, aku, Astrid dan Dilla akan selalu ingat kok sama kamu dan kenangan kita” Kata Mita
“Jadi walaupun kita terpisah kita akan jadi teman selamanya” Sahut Putri
Akhirnya saat-saat yang di tunggu pun tiba, pesta perpisahan. Putri meneteskan air mata karena putri sedih harus berpisah dengan teman-temannya. Anak-anak yang lain pun meneteskan air matanya sambil bersalaman dan berpelukan dengan teman-teman yang lainnya.
gSelesaih